1. Ade Rahmayani Siregar (12-008)
2. Rapidah Marpaung (12-016)
3. Lucy Gabriella (12-048)
4. Rina Z Ginting (12-070)
5. Indri Frederika (12-082)
6. Yosephine Arinta Yolanda Simarmata (12-088)
Identitas
Sekolah:
Nama : SMA Negeri 2 Model Binjai
Alamat : Jl.
Padang No. 08 Binjai Selatan
Uang
Sekolah : Rp80.000,-
Konsep
e-learning : Power point
Website
sekolah : www.sman2binjai.sch.id(beberapa materi pembelajaran tersedia di
web hanya saja tidakdimanfaatkan siswa)
Sejak
kapan digunakan : 2009
A.
Penjelasan
Deskripsi Sekolah dan Perangkatnya
SMA Negeri 2
Model Binjai berlokasi di Jl. Padang No. 08 Binjai Selatan. Sekolah ini telah
berdiri sejak tahun 1978 dan terletak di sekitar perumahan warga. SMA yang
terkenal dengan keasrian lingkungan sekolahnya ini dipimpin oleh Bapak Syaiful Bahri dan dibantu oleh tiga PKS.
Selain itu, sekolah ini juga memiliki kegiatan ekstrakurikuler yang sangat baik
dan beragam sehingga memfasilitasi siswanya untuk dapat mengembangkan bakat
sesuai dengan minat mereka. Kemudian, sekolah ini juga difasilitasi dengan Lab.
Komputer, Lab. Bahasa, Lab. Olahraga, Lab. Fisika, Lab. Kimia dan Lab. Biologi.
Lingkungan sekolah yang asri, sarana pembelajaran siswa yang sudah bisa
dibilang sangat bagus dan lengkap serta tenaga pendidik yang handal tentunya
dapat memotivasi setiap siswa SMAN 2 Model Binjai untuk terus berprestasi. Tak
heran bila berbagai penghargaan sudah diraih oleh sekolah ini, baik tingkat
provinsi ataupun nasional, dan yang paling membanggakan adalah predikat sekolah
Model pada tahun 2010.
B.
Uraian
Objektif Observasi
Observasi
dilakukan pada tanggal 23 Mei 2013 mulai pukul 08.30 WIB. Kami membagi kelompok
observasi menjadi dua. Kelompok pertama yang melakukan observasi adalah
(Rapidah, Ade, dan Indri) di kelas XI IPA-5 dengan mata pelajaran Biologi
selama 60 menit, dari pukul 08.30- 09.30
WIB sedangkan kelompok kedua yang melakukan observasi
adalah (Yosephine, Rina, dan Lucy) di kelas X-10 dengan mata pelajaran Biologi
selama 60 menit, dari pukul 10.00-11.00
WIB.Setiap anggota kelompok mengamati teori belajar,
motivasi, orientasi belajar, dan manajemen kelas.Di akhir jam pelajaran, kami meminta
waktu sekitar 15 menit untuk membagikan kuesioner kepada adik-adik.
Setelah
observasi selesai dilakukan, kelompok melakukan wawancara dengan beberapa guru
mengenai pandangan mereka terhadap proses pembelajaran e-learning. Guru yang
diwawancarai kelompok adalah Ibu Novianti (B. Indonesia), Pak J. Sinaga (Matematika),
dan Pak Herman (Matematika).
C.
Laporan
Hasil Observasi
Observasi
awal kami lakukan di kelas XI IPA-5, dimana kelas ini menggunakan proyektor saat pembelajaran e-learning.Pada
mata pelajaran biologi yang diajarkan oleh ibu Sada Arih Bangun, memiliki banyak
hambatan, misalnya saja saat kegiatan pembelajaran berlangsung tiba-tiba mati
lampu sehingga infokus serta laptopnya tidak bisa menyala. Namun pembelajaran
tidak berhenti sampai di situ, ibu SB melanjutkan pembelajaran tanpa bantuan
infokus.
Melihat
yang terjadi di dalam kelas dapat kami simpulkan bahwa pembelajaran di kelas
itu menggunakan orientasi belajar Teacher
Central Learning, ini terbukti dari keaktifan ibu SB yang lebih dominan memberikan informasi.
Sesekali ibu SB mengajukan pertanyaan kepada para siswa dan di akhir pembelajaran
ibu SB memberikan tugas kepada para siswa. Selain itu, kami mengamati bahwa motivasi belajar siswa
setelah proses pembelajaran e-learning yang
tidak berjalan dengan baik karena
mati lampu berkurang.
Mereka lebih termotivasi belajar dengan menggunakan power point yang disajikan. Namun saat power point yang berasal dari guru tidak berjalan, mereka kurang konsentrasi
dalam menerima informasi yang menurut mereka abstrak tanpa keterangan yang
dijelaskan pada power point.
Dengan melihat motivasi mereka yang naik turun tersebut,
kami menyimpulkan kembali bahwa teori belajar yang mendukung saat
itu pada murid yang ada adalah teori belajar kognitif,
dimana mereka belajar bukan karena kemauan yang datang dari
dalam diri mereka, namun karena sesuatu hal yang memang semestinya harus mereka
capai.
Manajemen kelasnya sendiri boleh dibilang sedikit
bagus, dimana kondisi kelasnya bersih, ventilasi udara baik, penataan kursi
yang rapi, dan gurunya sendiri yang dapat mengendalikan jalannya pembelajaran
dengan sangat baik. Namun, terdapat kekurangan dalam manajemen kelasnya, dimana
kelas yang begitu sempit harus menampung murid yang berjumlah hampir mencapai
60 orang. Hal tersebut membuat ruangan pengap, panas
jika hari sudah siang, dan guru kurang
bisa untuk menjaungkau muridnya dengan baik.
Selain itu kondisi tirai yang tidak
rapi, dan warna cat kelas terlalu cerah, juga membuatproses pembelajarantidak
berjalan dengan baik.
Pada
Observasi kedua dilaksanakan di kelas X-10. Kondisi siswa pada kelas ini
memiliki motivasi belajar yang sangat amat kurang. Tidak ada perhatian khusus
yang mereka berikan untuk dapat memperhatikan guru dan teman yang sedang
melakukan presentasi di depan kelas dengan baik dan serius.
Hal ini mungkin disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu
sebagai berikut :
- Motivasi diri untuk belajar kurang.
- Suasana kelas yang tidak mendukung untuk proses belajar mengajar (cuaca panas, kipas tidak ada, dan jendela kelas yang tertutup oleh papan tulis).
- Guru yang kurang memberikan penguatan motivasi kepada murid agar lebih memperhatikan. Dalam hal ini murid dibiarkan berlaku sesukanya.
Orientasi
belajar yang digunakan pada kelas ini adalah SCL (Student Centered Learning)
dimana sistem pembelajaran berpusat pada murid. Pada saat itu ada dua kelompok
yang menampilkan hasil diskusi mereka melalui proyektor.
Dalam
hal manajemen kelas, kelas ini bisa dikategorikan kurang tertata dengan baik
dan rapi. Hal ini kami lihat dari jumlah murid yang mencapai 50 orang dengan
keadaan kelas yang sempit, sehingga meja guru sangatlah dekat dengan meja murid
paling depan. Pencahayaan kelas juga kurang baik, kami amati lewat jendela
bagian depan kelas yang seharusnya bisa menjadi sumber cahaya tetapi malah
ditutupi oleh papan tulis sehingga pencahayaan dari depan terhalang.
Teori belajar pada kelas ini berpegang pada teori
humanistik, dimana pembelajaran diserahkan seluruhnya kepada murid. Sehingga
jika murid mau pintar maka belajar, namun jika tidak, murid tidak ditegur bila ingin
melakukan hal-hal lain disamping mata pelajaran tersebut seperti ngobrol dengan
teman sebangku, tertawa-tawa, menggambar-gambar, dan sebagainya.
C.1. Hasil
Kuesioner
Berikut ini adalah hasil kuesioner
yang diberikan kepada siswa SMAN 2 Model Binjai:
Questionnaire
|
Hasil
|
|
Apakah sistem
pembelajaran E-learning meningkatkan mootivasi belajar anda
|
Ya
|
IIIII IIIII
IIIII IIIII IIIII
IIIII IIIII IIIII
IIIII IIIII II
|
Tidak
|
-
|
|
Apakah anda menyukai
sistem pembelajaran E-learning
|
Ya
|
IIIII IIIII
IIIII IIIII IIIII
IIIII IIIII IIIII
IIIII IIIII
|
Tidak
|
II
|
|
Apakah sitem
pembelajaran E learning efektif untuk anda
|
Ya
|
IIIII IIIII
IIIII IIIII IIIII
IIIII IIIII IIIII
IIIII IIII
|
Tidak
|
III
|
|
Apakah yang anda pahami
terkait dengan sistem pembelajaran E-learning
|
·
Menggunakan
teknologi informasi dan informatika
·
Pembelajaran
yang mencari bahan menggunakan internet sehingga siswa lebih mudah mengerti
dan paham
·
Media
untuk mencari bahan pelajaran sehingga
memudahkan siswa untuk mengakses ilmu pengetahuan
·
Ya,
seperti itulah
·
Dengan
sistem pembelajaran e- learning membuat siswa lebih cepat memahami pelajaran
dan lebih efektif
·
Sistem
pembelajaran yang lebih efektif karena menggunakan teknologi informasi dan
informatika
·
Yaitu,
mudah mencari hal penting yang tidak ada di buku pelajaran
·
E-
learning merupakan sistem pembelajaran modern
yang dipakai sekolah zaman sekarang
·
Sistem
pembelajaran e-learning sangat bermanfaat bagi saya karena dengan mudah dan
lebih lengkap
·
Belajar
dengan sistem elektronik media selain dari buku pelajaran dan
guru pembimbing
·
Sistem
pembelajaran yang menggunakan media elektronik dan sistem yang mudah
digunakan
·
Cara
pembelajaran yang memudahkan siswa menambah ilmu
·
Mempermudah
dan mempercepat belajar mengajar, menambah ilmu di dunia elektronik
·
Memudahkan
dan memudahkan kegiatan proses belajar mengajar serta menambah pengetahuan
dengan menggunakan media elektronik
·
Pembelajaran
e-learning memudahkan dan mempercepat kegiatan belajar mengajar di sekolah
·
Proses
pembelajaran dengan menggunakan media elektronik
·
Pembelajaran
e learning memudahkan siswa untuk mendapatkan informasi dengan mudah dan
menarik wiswa untuk belajar dengan lebih giat
·
Pembelajaran
e learning memudahkan siswa untuk melakukan kegiatan belajar mengajar
·
Pembelajaran
e-learning memudahkan siswa untuk melakukan kegiatan belajar dan akan membuat
siswa lebih memahami
·
Sistem
yang sangat tepat untuk media pembelajaran pada era sekarang
·
Iya,
saya paham e-learning karena belajar secara ini meningkatkan motivasi belajar
saya
·
Pembelajaran
e-learning dapat menambah pengetahuan dan lebih jelas
·
Efektif
·
Pembelajaran
e-learning sangat efektif dan kita lebih mudah untuk memahaminya
·
Lebih
mudah dalam melakukan proses pembelajaran
·
Sistem
e-learning adalah sistem pembelajaran yang menggunakan media elektronik
·
Sistem
Pembelajaran e-learning adalah sistem pembelajaran yang cukup mengikuti
perkembangan zaman yang semakin maju
·
Dengan
Pembelajaran e-learning lebih efektif karena saya dapat dengan mudah mengerti
dengan pelajaran tersebut
·
Pembelajaran
e-learning sangat efektif dan lebih mudah di mengerti
·
Ya,
saya paham karena adanya penambahan e-learning meningkatkan motivasi belajar
karena adanya video maupun gambarnya
·
Laptop,
infocus dan wifi
·
Mudah
dipahami dan tidak sullit dimengerti
·
Kami
tidak susah-susah mencatat mata pelajaran karena datanya dapat dicopy
·
Pembelajaran
e-learning sangat memudahkan kami
·
E-learning
adalah proses belajar dengan memakai laptop atau komputer dan jaringan wifi
·
Dengan
menggunakan internet
·
Sistem
e-learning merupakan sistem yang
memudahkan seorang siswa dan sangat efektif bagi siswa terutama untuk saya
karena lebih jelas dan mudah
·
Belajar
internet
·
Belajar
menggunakan media elektronik seperti infocus, laptop, komputer dan sebagainya
·
Paham
·
Lebih
efektif, lebih mudah dimengerti, simple, lebih menyenangkan
·
Kalau
dalam pembelajaran e-learning bagus digunakan karena dapat membantu kita
·
Kalau
dalam Pembelajaran e-learning bagus digunakan, karena dapat membantu kita
untuk mengakses ilmu pengetahuan
·
Yang
saya pahami adalah dapat mencerna pelajaran dengan baik dan kami tidak susah
mencatat semua pelajaran
·
Lebih
paham tentang pelajaran e-learning dan lebih fokus
·
Yang
saya pahami tentang Pembelajaran e-learning adalah salah satu metode
pembelajaran yang tidak menggunakan buku pengetahuan melainkan dengan media
elektronik
·
Lebih
paham dimengerti oleh murid dan pembelajarannya efektif
|
|
Proses pembelajaran
E-learning seperti apa yang anda inginkan
|
·
Yang
mudah dan dapat dimengerti
·
Ya,
lebih tingkatkan lagi
·
Bagus
·
Sekolah
harus meningkatkan
·
Yang
bagus, dan bermanfaan untuk digunakan dalam pembelajaran kita
·
Bagus
dan bermanfaat
·
Dengan
cara onlineadanya jaringan wifi denagn cara belajar online
·
Tenang,
nyaman dan yang lebih efektif
·
Mudah
dipelajari
·
Mudah
di akses
·
Seperti
manual
·
Yang
tentram dan mudah diingat
·
Sekolah
harus menerapkan belajar dengan e learning
·
Mudah
dipahami dan tidak ada kesulitan
·
yang
online, sama videonya di tambah kalau bisa
·
infokus
·
menggunakan
media elektronik yang sepenuhnya
·
soal
sistem online
·
lebih
ditingkatkan teknologi
·
diberikan
akses wifi dan menggunakan infokus di setiap kelas dan sistem pembelajaran
dengan presentasi
·
wifinya
tidak usah lagi menggunakan password langsung saja terkoneksi ke setiap kelas
·
koneksinya
cepat, wifinya sampai ke semua kelas tanpa menggunakan password
·
penggambungan
antara e-learning dan guru seimbang
·
peralatan
untuk melaksanakan kegiatan tersebut memadai
|
C.2. Hasil Wawancara
Berdasarkan
hasil wawancara dengan beberapa guru di SMAN 2 Model Binjai, kelompok
mendapatkan informasi bahwa sistem pembelajaran e-learning ini memiliki dampak
positif dan negatif. Guru melihat bahwa sistem pembelajaran ini sangat praktis
dan dapat mengefisiensi penggunaan waktu karena guru tidak perlu lagi
menuliskan contoh atau informasi penting di papan tulis. Dengan adanya power
point, guru hanya tinggal mengganti slide demi slide lalu memberikan
penjelasan. Hanya saja, sistem pembelajaran ini membuat siswa menjadi pasif dan
terkesan malas. Siswa jadinya hanya seperti menonton gurunya sedang
menjelaskan.
Pak J. Sinaga
menyebutkan kalau untuk mata pelajaran Matematika, sistem pembelajaran
e-learning ini semakin membuat siswa bodoh. Namun jika untuk mata pelajaran
lain seperti misalnya Biologi, sistem pembelajaran ini benar-benar sangat
efektif untuk memotivasi siswa dalam belajar.
Bu Novi sendiri menambahkan bahwa
sistem pembelajaran e-learning ini sangat sulit untuk diterapkan pada sekolah
negeri apalagi seperti SMAN 2 Model Binjai dikarenakan kondisi ekonomi setiap
siswa yang berbeda.
Setiap tahunnya,
guru-guru diberikan pelatihan menggunakan teknologi untuk mendukung proses
pembelajaran, sepertinya misalnya membuat Quiz Creator Onlines, memposting
materi pembelajaran di blog guru masing-masing atau terkadang diminta untuk
memposting bahan ajar di pusat sumber pembelajaran SMA, dan lain-lain. Akan
tetapi setelah guru menerapkannya, kendala pembelajaran e-learning terletak
pada siswa. Seperti misalnya ingin membuat Quiz Creator di akhir pembelajaran
yang terhambat tidak semuanya siswa memiliki laptop. Dalam satu kelas yang
berjumlah sekitar 40 orang, hanya dapat dipastikan sekitar 10 orang yang bisa
membawa laptop. Alhasil, semua bahan yang telah disiapkan guru di blog ataupun
website sekolah tidak dapat diakses oleh seluruh siswa.
D. Kesimpulan
·
Kelompok
Menurut
kami pembelajaran e-learning
merupakan suatu metode belajar yang bagus untuk diterapkan di sekolah-sekolah.
Namun sebelum memberikan metode ini kepada siswa, sebaiknya diberikan
pengenalan kepada murid tentang tujuan dan prosedur dari pembelajaran melalui
proses e-learning tersebut supaya siswa mampu mengikuti metode ini dengan baik
sehingga interaksi antara guru dan murid lebih sinkron, serta pembelajaran pun
akan menjadi sangat efektif.
Melalui
hasil observasi yang kami lakukan, baik secara langsung ataupun berdasarkan kuesioner yang kami bagikan kepada para murid, diperoleh hasil yang kurang maksimal dan tidak sesuai
dengan harapan kami mengenai e-learning
itu sendiri. Hal ini dikarenakan tidak semua siswa yang mengerti apa itu e-learning dan tidak semua siswa juga
yang memiliki kemampuan dalam menyediakan fasilitas
sehingga murid hanya menjadi terfokus pada apa yang
disampaikan guru saja dan tidak mampu mengembangkan ilmu pengetahuannya dengan
bantuan informasi melalui internet atau semacamnya.
Dampak negatif
darisistem pembelajaran e-learning
yang berbasis OFF ini adalah membuat murid malas membaca buku dan mencari
informasi yang lebih banyak lagi. Ini dikarenakan mereka lebih terfokus akan informasi yang
disediakan oleh guru melalui power point tersebut. Mereka juga beranggapan bahwa informasi
yang disajikan guru lewat power point
tersebut jauh lebih lengkap ketimbang informasi yang mereka dapati di buku
bacaan mereka.
Orientasi
belajar yang terjadi pada sekolah tersebut juga boleh dikatakan lumayan
berhasil. Dimana konsep TCL-nya benar-benar disampaikan atau diajarkan oleh guru
yang bagus karena memiliki pengetahuan yang baik tentang materi yang diajarkan dan kemampuan guru
untuk dapat mengendalikan situasi belajar yang ada. Sedangkan konsep SCLnya
sendiri juga dapat membantu murid-murid yang presentasi untuk dapat mempersiapkan dirinya dengan
baik, agar dapat menyampaikan materi kepada teman-temannya dengan baik. Dengan
konsep ini, kita juga dapat melihat seberapa besar tanggung jawab murid itu
untuk dapat mengikuti proses pembelajaran dan seberapa besar murid memberikan
kepeduliannya terhadap teman-temannya yang akan berpresentasi.
Sedangkan
tentang manajemen kelasnya, kondisi kelas yang sempit tersebut mungkin
dikarenakan kesalahan dari pihak sekolah yang tidak dapat mengatur tata ruangan tiap
kelas agar terlihat bagus, rapi, dan juga jumlah murid yang tidak banyak.
Kondisi seperti ini boleh dikatakan kondisi yang dipaksakan. Sekolah mamaksakan
untuk dapat menerima murid sebanyak-banyaknya dengan kondisi kelas yang sangat
sempit. Dengan kondisi kelas seperti itu, seharusnya jumlah murid yang dapat
dimaksimalkan hanya mencapai 30 orang saja. Supaya konsentrasi dan kefokusan
murid dalam menerima pelajaran bagus, dan guru pun dapat memberikan informasi
dan pengetahuan dengan baik serta interaktif. Selain itu, guru juga dapat
memberikan perhatiannya dengan sangat baik dan dapat menjangkau keberadaan
murid-muridnya.
- Komentar Pribadi
Secara pribadi, pemilihan
menggunakan metode e-learning untuk
proses pembelajaran di SMAN 2 Binjai menurut saya adalah pilihan yang tepat.
Mengapa? Karena penggunaan e-learning adalah
suatu cara yang dapat mempermudah siswa dalam memahami mata pelajaran tertentu
terutama dalam mata pelajaran yang menuntut pemahaman lebih seperti pelajaran
biologi yang banyak menggunakan gambar-gambar dalam penjelasannya. Melalui e-learning semua materi dapat disajikan
dengan bentuk yang lebih sederhana sehingga terkesan lebih menarik dan pastinya juga akan semakin mudah dicermati
dan dipahami oleh siswa.
Sesuai dengan hasil observasi
yang kami lakukan dengan dua metode
pengamatan yaitu langsung (kami
masuk ke kelas dan mengamati sistem pembelajaran) dan tidak langsung ( melalui angket yang berisikan pertayaan mengenai
pengetahuan dan pandangan siswa terhadap e-learning)
di lokal X-10, kami mendapatkan hasil yang kontras dari para siswa mengenai pemakaian
metode ini. Mereka banyak yang tidak mengerti dengan pemakaian konsep ini
sehingga mereka tidak memperdulikan apa
yang sedang terjadi di depan kelas dengan kesibukan masing-masing.
Menurut pemikiran saya ini tidak
sepenuhnya kesalahan siswa. Dengan pembelajaran menggunakan metode e-learning
dan orientasi belajar SCL, bukan berarti guru tinggal diam tidak mengajar
tetapi seharusnya guru juga harus mampu berinteraksi dengan siswa sehingga keadaan kelas kondusif dalam proses belajar
mengajar. Dengan kata lain guru bertindak sebagai fasilitator dan motivator
bagi siswa sehingga siswa memiliki kemauan lebih untuk belajar. Disamping itu, ketidakpedulian siswapun bisa
jadi disebabkan oleh manajemen kelas yang buruk seperti yang sudah dipaparkan
di atas tadi mengakibatkan suasana dan susunan kelas tidak nyaman buat siswa.
Oleh karena itu dalam suatu
pembelajaran baik menggunakan e-learning
maupun bukan, manajemen kelas adalah salah satu hal penting yang “wajib”
diperhatikan oleh pihak sekolah agar suasana dan kondisi aman dalam proses
belajar mengajar bisa berjalan efektif seperti yang di harapkan.
E. Testimoni
Tugas observasi dalam mata kuliah
psikologi pendidikan sangat menyenangkan buat saya, menambah pengalaman dan
pengetahuan saya, serta memberikan suatu arti “tim / kelompok” yang
sesungguhnya. Saya bersyukur bisa memiliki tim yang solid, kompak, dan memiliki
jiwa kebersamaan yang HEBAT.
Pengerjaan observasi kami tidak
lepas dari interaksi satu sama lain, dimana kami saling bertukar pendapat
mengenai sekolah mana yang akan kami tuju (cerita
sedikit, Bu hehhe. Mencari sekolah yang akan diobservasi tidaklah mudah,
terlebih kami tidak memiliki anggota kelompok yang memang berasal dari Medan.
Dengan kata lain kami semua adalah perantau di kota ini, dan yang paling
dekatpun hanya Rina yang berdomisili di Binjai. Jadi pada awalnya kami tidak
kepikiran untuk melakukan observasi di Binjai karna alasan jauh. Jadi kami
mencari sekolah yang ada di Medan saja. Kami berpikir sekolah apa ya kira—kira
sudah menggunakan e-learning? Lalu
salah satu dari anggota kelompok menyebutkan satu sekolah yang tanpa ada
pendapat lain langsung disetujui oleh semua anggota kelompok. Besoknya kami
menuju sekolah tersebut, mengurus surat izin untuk dapat bertemu dengan
petinggi sekolah itu, namun apalah daya, karna tidak adanya penguat *mungkin
alumnus dari sekolah tersebut* kami ditolak secara halus, tapi tidak masalah.
Kami coba tenang dan berpikir kembali. Lalu Rina ragu-ragu mengusulkan ke
sekolahnya saja. Tanpa pikir panjang kami semua kembali meng-iyakan ^^. Rina
coba menelepon guru yang cukup dekat dengannya, dan puji Tuhan Ibu tersebut mau
membantu kami sehingga kami menyusun rencana kedua yaitu --> ) bagaimana menempuh sekolah itu
karena Binjai dikategorikan cukup jauh, cara apa yang akan kami lakukan dalam
observasi, hingga “reward” apa yang akan kami berikan kepada siswa, guru serta
untuk sekolah itu sendiri hingga pada akhirnya observasi kami mengenai
penggunaan metode e-learning berjalan
sukses.
Tak lupa terimakasih saya ucapkan
kepada seluruh dosen pengampu mata kuliah Psikologi Pendidikan yang telah
memberikan kami tugas untuk melaksanakan observasi, terutama ucapan terimakasih yang sangat besar kepada Ibu Filia Dina Anggaraeni M,Pd yang telah memberikan masukan dan arahan kepada kami dalam melalkukan observasi. Dan juga kepada teman
teman-teman seperjuangan dari kelompok ganjil ( Rodho, Hans, Venny, Uun, Icha, dan Irma)
atas kerjasama yang baik dari kelompok teman-teman serta buat kelompok
saya pribadi yang sangat solid ( LUCY GABRIELLA
HUTAURUK, RINA ZENIWATI GINTING, INDRI FREDERIKA MUNTHE, ADE RAHMAYANI SIREGAR, RAPIDAH MARPAUNG) makasih buat kerjasama
dan kerja keras teman-teman semua. Baru kali ini ke Binjai, guys. Pengalaman
yang seru bareng kalian :*
0 comments:
Post a Comment